Saturday, December 8, 2012

Insan Dhoif yang ingin menjadi mujahidah tangguh

Muhasabah untuk Yang ngaku Muslimah


Allah tidak akan membebani hamba-Nya melebihi kemampuannya | percaya? | berarti yang Allah wajibkan kita pasti mampu | hijab misalnya :)

yang jelas bukan kita tak mampu taati Allah dengan hijab | tapi kita tak mau | karenanya mencari segala alasan seolah terlihat tak mampu

bila sudah tak mampu lagi cari alasan tutupi ketidakmauan | yaa cari salah yang sudah hijab | "itu hijab tapi judes?!" | iya apa iya? :D

padahal setiap hati rindukan ketaatan pada Allah | ingat rasanya sujud pas kenakan penutup aurat? | nyesss.. Itulah bahagia

Allah karuniakan fitrah senangkan taat pada setiap jiwa | hanya harus menggali lebih dalam pada sebagian hamba

ikut tren dan senangkan manusia kapan habisnya? | berhijab buat Muslimah cukup hanya dengan gelar shalihah :)

Enak nggak baca begini: "exclusively for you!" "like never before" "never been touched" "be the one" | itulah Muslimah Hijab anti-pacaran :D

karena engkau terlalu berharga untuk jadi tontonan | dan terlalu mulia untuk sekedar dipermainkan

bukannya sok suci dengan menjaga kesucian, bukan pula sok taat dengan menutup aurat | hanya ingin persembahkan semua bagi lelaki yang tepat


Ehemmmm ..... WOW... Kerennn tulisannya ustadz felix 

Semoga bermanfaat dan bisa mengamalkannya..amiinn 



Berhati-hatilah Dalam Ber-amal


1. ada pepatah "harimau mati tinggalkan belang, manusia mati tinggalkan nama" | sudah mulai tidak sesuai lagi dengan realita
2. yang ada pepatah yang sesuai di abad 21 ini | "harimau mati tinggalkan belang, manusia mati tinggalkan data"
3. di masa kita, dunia merapat jarak menyempit | ditemukan dunia baru, dunia maya
4. facebook ibarat buku terbuka tentang kita dan sekitar kita | dan twitter sudah menggantikan kartu nama dan pengenal
5. zaman dulu sebelum sosial media membahana (nggak pake cetar ya) | manusia yang mati 'betul-betulan' mati
6. zaman sekarang horornya kita nggak benar-benar mati | setiap kawan atau mungkin lawan tetap jadi pemerhati
7. menarik, atau lebih tepat, mengkhawatirkan? | saat mengamati balik akun-akun yang telah ditinggalkan pemiliknya, untuk selamanya
8. mengamati posting, atau twit terakhir akun yang ditinggalkan pemiliknya | mungkin menjadi pelajaran baik bagi kita
9. "aku merindukan-Mu ya Allah, entah apa yang kubawa selain taubat bila menghadap-Mu?" | ada yang posting terakhirnya semisal ini
10. adapun akun yang lain | hanya berisi cibiran, laknat, cela, pembicaraan tanpa manfaat, game, atau bahkan maaf pornografi?
11. mengamati akun-akun yang telah ditinggal pemiliknya | memberikan pencerahan yang tiada habisnya
12. ternyata 'yang sudah tak mampu belajar' | tetap mampu mengajari pelajaran
13. somehow, saya jadi berpikir mendalam pula | mencari kesamaan antara akun'buruk' dan akun 'baik' yang sama-sama ditinggal pergi
14. ternyata semua 'akun' yang baik akhirnya adalah penulis, pendakwah, aktivis masjid | dan semua 'akun' yang tidak baik sebaliknya
15. berkaca dari itu | pikiran saya menembus masa-masa silam | melayari waktu yang bahkan saya belum lahir di dalamnya
16. teringat pada para ulama besar semisal Syafi'i, Ahmad, Thabari, Khalid bin Walid, Muhammad Al-Fatih dan semisalnya
17. juga pada pejuang mutaakhirin semisal Hasan Al-Banna, Sayyid Quthb, Taqiyuddin An-Nabhani | yang kesemuanya wafat dalam keadaan muda
18. hampir semua tokoh yang kita kenal hebat | meninggal dalam keadaan muda | namun karyanya jangan ditanya | yang tua jarang mengungguli
19. bila kita melihat lagi pada mereka, seolah mereka menjadikan prestasinya berpacu dengan waktu | seolah-olah terburu-buru
20. namun mereka sebenarnya tidak terburu-buru | namun mereka sadar, apa yang mereka perjuangkan akan meminta nyawa sebagai harga
21. mereka bukan enggan nikmati hidup, bukan senangkan buku daripada hiburan | namun mereka sadar waktu terbatas, good men die young
22. termasuk khusyuk adalah | menganggap setiap hal yang kita lakukan, setiap waktu | adalah amal yang terakhir
23. jarang ada yang mengingat bagaimana engkau memulainya | namun semua akan mengingat bagaimana engkau mengakhirinya
24. bila malam ini adalah yang terakhir | akankah kening kita sujudkan di mihrab taat?
25. bila malam ini adalah yang terakhir | akankah gengsi menghalangi maaf atau meminta maaf?
26. bila ini twit yang terakhir, posting yang terakhir | yang manakah yang akan engkau pilih? | yang menyenangkan ataukah menyakitkan?
27. bila engkau masih tidak meyakini | mungkin perlu lebih banyak stalking TL bukan yang masih hidup, tapi stalking TL yang sudah pergi
28. segerakan tutup aurat, halalkan pasangan dengan nikah atau sudahi dengan berkah, putuskan riba, dan jauhi dosa besar
29. segerakan tilawah, tahajud, sedekah, dakwah, perjuangkan syariat Allah | jadi pengemban dakwah Islam dan perjuangkan Islam
30. twit dan postinglah hanya yang baik dan manfaat | ingat datamu abadi, dan akan dibaca walau engkau telah wafat...... ^_^

Betul.....betul.......betul.....

Pesan Allah subhana huwataalla.... :
Allah Ta'ala juga berfirman: "Maka barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat timbangan debu, iapun pasti akan mengetahuinya." (az-Zalzalah: 7)