Kenapa Harus Khilafah?
(REFLEKSI 83 TAHUN RUNTUHNYA KHILAFAH ISLAMIYAH )
3 Maret 1924,
Khilafah dibubarkan Kamal Attartuk, agen Inggris keturunan Yahudi.
Inilah puncak kemerosotan kaum muslim yang memang sudah lama
menggerogoti tubuh umat. Atas nama Dewan Agung Nasional Turki (Al Jam’iyyatu al Wathaniyah al Kubro), Kamal merubah Turki menjadi Republik dengan asas sekulerisme. Tidak
hanya itu, Kamal melakukan proses sekulerisasi dengan tangan besi.
Khilafah dibubarkan, alasannya diktator, korup, dan bermacam tuduhan
keji lainnya. Hukum syara’ pun diganti, dianggap kuno dan tidak manusiawi. Segala yang berbau Islam, dituduh berbau Arab, dan harus diganti. Mulai
dari bahasa Arab, pakaian Arab, sampai adzan semua harus diubah. Islam
dicampakkan. At Tatturk lupa, Islamlah yang membuat umat Islam, rakyat
Turki, jaya dan gemilang.Sekarang, 3 Maret 2007.
Penderitaan umat semakin bertambah. Negeri-negeri Islam terpecah belah
menjadi puluhan negara yang dikontrol oleh penjajah Barat. Negara lemah,
yang tidak bisa menolong saudaranya sendiri. Bayangkan, mereka tidak
bisa menyelamatkan Pelestina, yang dijajah Israel. Rakyat Irak dibantai,
Fallujah negeri dengan seribu menara masjid dinodai, tapi
penguasa-penguasa negeri-negeri Islam yang sekuler itu sekedar jadi
penonton. Darah kaum muslim, demikian gampang ditumpahkan oleh penjajah
Amerika Serikat dan sekutunya dibantu agen-agen pengkhianat dari umat
Islam sendiri. Mulai dari Palestina, Irak, Afghanistan, Bosnia,
Chechnya, Uzbekistan, Sudan, Pattani Thailand, Moro Philipina, Poso,
Ambon, Aceh. Padahal jumlah kaum muslim lebih dari 1,5 milyar.
Kemiskinan, kebodohan, konflik, kemaksiatan pun identik dengan
negeri-negeri Islam. Inilah buah sekulerisasi. Inilah buah
diruntuhkannya Khilafah. Sekarang,
tidak ada lagi alasan bagi kaum muslim untuk tidak kembali menegakkan
Khilafah. Sebab, beribu argumentasi bisa kita kumpulkan, untuk
menunjukkan kenapa kita butuh Khilafah Islam. Beberapa argumentasi penting itu antara lain : (1) Tuntutan Aqidah dan Syariah Islam. Ikrar seorang muslim yang bersyahadah : la ilaha illa Allah
menuntut seorang muslim untuk mau diatur oleh aturan Allah SWT. Allah
mengecam tidak beriman sampai seorang muslim mau diatur oleh aturan
Islam. Persoalannya, bagaimana mungkin kita bisa menerapkan hukum Allah
secara total kalau kita tidak punya negara Khilafah ? Aturan Islam yang
lengkap pun tidak akan pernah terwujud tanpa Negara Khilafah. Demikian
penting perkara ini sampai Rasulullah SAW menyebut mati jahiliyah yang dipundaknya tidak ada bai’at kepada Khalifah. (2) Mensejahterakan rakyat.
Tanpa Khilafah umat diatur dengan sistem kapitalistik yang serakah.
Sistem kapitalistik ini hanya mensejahterakan sebagian kecil orang.
Sementara mayoritas umat hidup dalam kemiskinan. Jangan untuk
pendidikan, kesehatan, dan transportasi yang semakin mahal dan tidak
terjangkau, untuk makanpun sulit. Meksipun negeri Islam, negeri yang
kekayaan alamnya luar biasa. Bagaikan kata pepatah : Ayam mati di
lumbung padi. Sementara kebijakan ekonomi khilafah adalah menjamin
kebutuhan pokok (sandang, pangan, papan) tiap individu rakyat.
Pendidikan, kesehatan, keamanan, transportasi yang merupakan kebutuhan
vital rakyat pun diperoleh dengan biaya murah, bahkan bisa gratis.
Sebab, kekayaan alam seperti emas, minyak, gas, hutan adalah milik umum
yang hasilnya diberikan kepada rakyat.(3) Menjamin keamanan rakyat.
Penguasa sekuler negeri-negeri Islam karena lebih menghamba kepada
kepentingan penjajah, membiarkan rakyatnya dibunuh. Atas nama demokrasi,
kebebasan, perang melawan terorisme, penguasa itu membunuh rakyatnya.
Saudi, Kuwait, Bahrain, Qatar, Turki, bahkan menyediakan lahan bagi
pesawat dan pangkalan militer negara penjajah untuk lebih gampang
membunuh saudaranya di Irak dan Afghanistan. Tidak
halnya dengan Khalifah yang agung, mereka akan menjaga nyawa rakyatnya.
Rasulullah SAW marah besar saat ada seorang muslim yang terbunuh di
Madinah oleh segerombolan Yahudi yang mengeroyoknya. Pasalnya, pria
muslim tadi membela seorang muslimah yang dinodai kehormatannya oleh
gerombolan Yahudi. Apa yang dilakukan Rasulullah SAW untuk membela
rakyatnya yang terbunuh ? Hukuman mati bagi pelaku pembunuhan dan
mengusir Yahudi yang telah melanggar perjanjian. Jangankan nyawa
manusia, Umar bin Khaththab sangat khawatir kalau di perjalanan ada unta
yang terperosok karena jalan yang rusak. Khalifah juga akan bertindak
tegas terhadap pelaku pembunuhan apalagi para perusuh yang membunuh
banyak orang. Khalifah tentu saja tidak membiarkan ada rakyat yang
dibunuh dan dibantai. (4) Menjaga pertahanan, keutuhan dan persatuan negeri-negeri Islam.
Ketiadaan Khilafah, membuat kaum muslim bagaikan kehilangan penjaga
rumah mereka. Akibatnya, orang-orang jahat dengan gampang masuk dan
membuat kerusakan di negeri-negeri Islam. Ironisnya, orang-orang jahat
ini diundang oleh penguasa muslim sendiri, atas nama demokrasi,
rekontruksi, pembangunan, investasi dan lain-lain. Padahal penjajah
tersebut punya tujuan yang satu mengeksploitasi negeri-negeri Islam.
Negeri-negeri Islam yang tadinya satu dibawah naungan Khilafahpun
dipecah-pecah, atas nama kemerdekaan dan penyelesaian konflik. Timor
Timur lepas, Sudan diambang perpecahan, muncul konflik etnis di Irak,
semuanya tidak lepas dari peran penjajah. Khalifah-lah yang akan kembali
menyatukan umat Islam. Dan itu pernah terbukti bukan omong kosong.
Khilafah Islam berhasil menyatukan umat manusia dari berbagai ras, suku,
bangsa, warna kulit dan latar belakang agama yang sebelumnya berbeda.
Semuanya dilebur dengan prinsip ukhuwah Islamiyyah. Tentu saja
Khalifah tidak akan membiarkan ada penjajah yang ingin masuk ke negeri
Islam. Lihat sikap tegas Rasulullah mempertahankan keutuhan negeranya.
Melihat pengkhianatan kabilah Yahudi Khoibar yang menikam dari dalam
saat membantu pasukan koalisi dalam perang Ahzab, Rasulullah tidak
tinggal diam, segera setelah kembali dari Makkah, Rasulullah menyerang dan menghukum Yahudi Khoibar. (5) Memuliakan dan menjaga kehormatan wanita.
Kapitalisme telah merendahkan wanita dengan serendah-rendahnya. Mereka
menganggap wanita tidak lebih dari barang ekonomi yang bisa diperjual
belikan. Lihat saja bisnis pelacuran , hiburan, yang semuanya
mengekspolitasi wanita. Para kapitalis yang rakus juga memperkerjakan
wanita di pabrik-pabrik dengan upah yang sangat murah. Sangat berbeda
dengan Islam, yang demikian memuliakan wanita. Pesan Rasulullah: sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap wanitanya.
Benar-benar dilaksanakan oleh umat Islam. Islam menjaga kehormatan
wanita dengan kewajiban menutup aurat dan mengatur pergaulan wanita.
Siapa yang menuduh wanita baik-baik berzina tanpa bukti dijatuhkan
sanksi oleh Kholifah dengan tuduhan qadzaf. Wanitapun diposisikan Islam pada tempat yang sangat mulia di keluarga sebagai ummu wa rabbatul bait
(pengatur rumah tangga), dengan demikan para ibu menjadi ujung tombak
terciptanya generasi islam yang berkualitas dan bertakwa. (6) Melindungi orang-orang yang lemah dan warga non muslim.
Kapitalisme telah mendiskriminasi manusia berdasarkan kekuatan
modalnya. Anda bisa dapat makan layak, pelayanan kesehatan prima,
pendidikan unggul, rumah yang asri dan nyaman, kalau anda punya modal
besar, uang. Kalau tidak, anda layak untuk tidak hidup layak. Berbeda
dengan Islam , yang akan menjamin orang-orang lemah dan miskin. Termasuk
juga melindungi warga non muslim ahlul dzimmah. Rasulullah sampai mengingatkan dengan keras untuk tidak menganggu ahlul dzimmah.
Orang-orang non muslim dibiarkan beribadah, makan, dan minum sesuai
dengan ajaran agama mereka. Tidak ada paksaan bagi mereka untuk masuk
Islam. Kebutuhan pokok mereka dijamin sebagai bagian dari hak mereka
menjadi warga negara Daulah Islam. Tidak mengherankan begitu kagetnya
pasukan tentera salib, saat melihat komunitas Nasrani di negeri Daulah
Khilafah malah membantu pasukan Islam untuk memerangi pasukan salib.
Mereka lupa, Islam telah mensejahterakan orang-orang non Islam. (7) Menyebarluaskan rahmat lil ‘alaminnya Islam.
Penyebaran nilai-nilai Kapitalisme seperti sekulerisme, demokrasi, HAM,
pluralisme, pasar bebas, telah menjadi bencana besar bagi umat manusia.
Negara-negara penjajah hidup mewah , sementara mayoritas sisanya hidup
miskin. Siapa yang bisa menyelamatkan ini semua. Tidak lain kecuali
Islam. Nilai-nilai Islam yang bersumber dari Allah SWT akan memberikan
rahmat bagi seluruh dunia, saat Syariat Islam ditegakkan. Inilah yang
pernah terjadi. Bagaimana peradaban Islam telah memberikan sumbangan
yang luar biasa bagi dunia baik dari segi nilai-nilai ideologis yang
mengatur hidup manusia maupun kemajuan material seperti sains dan
teknologi. Sejarawan jujur banyak mencatat kenyataan ini.
Point-point
diatas akan semakin panjang kalau argumentasi kenapa harus Khilafah
dilanjutkan. Saatnyalah umat Islam bangkit untuk kembali menegakkan
Khilafah Islam. Dengan Khilafah Islam, kemajuan material yang dijanjikan
oleh kapitalis bisa diraih. Tapi tidak hanya sekedar kemajuan materi,
dengan Khilafah Islam kehidupan kaum muslim diridhoi oleh Allah SWT.
Sebab mereka hidup dengan dasar ketaqwaan kepada Allah SWT. Tidak hanya
untuk muslim saja tapi juga bagi orang-orang muslim, sebab Syariah Islam
akan memberikan kebaikan bagi setiap manusia. Ya Allah jadikanlah kami,
umat Islam segera dapat membai’at seorang Khalifah, sehingga bendera La ilaha illa Allah bisa berkibar di penjuru dunia, dan syariahMu bisa kami laksanakan. Amin.
No comments:
Post a Comment